Showing posts with label IPS. Show all posts
Showing posts with label IPS. Show all posts

Monday, August 12, 2013

Asal Usul Kota Magelang

Dahulu kala Kerajaan Pajang dengan rajanya bernama Sultan Hadiwijaya. Sedangkan Kadipaten Jipang dipimpin olah Arya Penangsang. Kedua tokoh tersebut saling berselisih. Arya Penangsang dikenal sebagai orang yang sombong, karena keampuhannya. Perselisihan kedua tokoh tersebut mengakibatkan perang sehingga banyak korban berjatuhan dari kedua daerah.

Saat pertempuran itu terjadi, Hadiwijaya memberi kepercayaan kepada Danang Sutawijaya sebagai panglima perang. Danang Sutawijaya adalah anak angkat Sultan Hadiwijaya. Danang sebagai senopati perang didampingi oleh Ki Gede Pemanahan.

Dengan semangat yang tinggi dan bekal senjata tombak Kyai Pleret, mereka berdua pergi melaksanakan perintah Sultan Hadiwijaya ke medan perang. Mereka beserta rombongan agar selamat dalam medan perang, dianjurkan tidak melalui sungai atau menyeberangi sungai. Karena kelemahan mereka terdapat pada air atau sungai, yang dapat mengakibatkan kekalahan.
Ketika peperangan terjadi, Arya Penangsang tewas oleh Danang Sutawijaya dengan tombak Kyai Pleret. Dengan tewasnya Arya Penangsang anak buahnya menjadi kalang kabut. Maka menanglah pihak Danang Sutawijaya. Sutawijaya didampingi Ki Gede Pemanahan beserta seluruh pasukannya kembali ke Pajang dengan membawa kemenangan. Gembiralah hati Sultan Hadiwijaya mendengar laporan kemenangan dari Sutawijaya. Sebagai balas jasa, atas keberhasilan Sutawijaya, maka Sultan menghadiahkan tanah di daerah hutan Mentoak kepada mereka berdua.
Sejak saat itu Sutawijaya dan Ki Gede Pemanahan mulai mengubah hutan Mentoak dan membangunnya menjadi sebuah kerajaan. Maka berdirilah kerajaan Mataram. Dengan rajanya Danang Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati. Kerajaan Mataran di bawah pemerintahan Panembahan Senopati menjadi sebuah kerajaan besar yang mempunyai pengaruh luas.
Kemudian muncullah niat Panembahan Senopati untuk memperluas wilayah kerajaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Panembahan Senopati minta pendapat kepada Ki Gede Pemanahan. Nasihat yang diberikan Ki Gede Pemanahan yaitu memperkuat bala tentaranya sehingga dapat digerakkan untuk menaklukkan wilayah bagian lain.
Langkah pertama yang ditempuh yaitu membuka daerah membuka daerah hutan di Kedu. Konon Hutan Kedu tersebut masih merupakan semak belukar yang masih angker. Karena tempat tersebut tidak pernah dikunjungi manusia. Menurut kepercayaan masyarakat setemppat, Hutan Kedu itu merupakan kerajaan Jin dengan rajanya bernama Jin Sepanjang. Untuk menghadapi segala kemungkinan, maka ditunjuknya Pangeran Purbaya sebagai Senopati perang.
Hari yang ditentukan telah tiba untuk membuka hutan Kedu. Pangeran Purbaya beserta rombongan dengan membawa pusaka kerajaan Mataram, untuk membuka hutan Kedu. Tatkala hutan Kedu mulai dibuka, dan masuklah bala tentara Mataram untuk mengobrak-abrik hutan tersebut murkalah raja Jin Sepanjang. Raja Jin Sepanjang memerintahkan pasukannya untuk menggempur bala tentara pimpinan Pangeran Purbaya. Maka terjadilah pertempuran hebat antara pasukan kerajaan Mataram melawan pasukan kerajaan Jin. Akhirnya bala tentara Jin terpukul mundur. Raja Jin Sepanjang melarikan diri dan lolos dari kepungan pasukan Mataram. Desa hutan Kedu yang sudah dapat dikuasai olah pasukan Mataram, sebagai desa yang indah pemandangannya, subur tanhnya, dan damai penduduknya. Dalam desa tersebut hiduplah seorang petani bernama Kyai Keramat dan istrinya bernama Nyai Bogem. Sedangkan anaknya bernama Rara Rambat. Rara Rambat sebagai seorang gadis yang rupawan. Mereka bertiga hidup tenteram di desa tersebut.
Pada suatu hari Rara Rambat dan pengasuhnya mencari dedaunan dan berbagai bunga di sepanjang jalan hutan, untuk dijadikan obat-obatan. Karena asyiknya, mereka tak menyadari bajwa di hadapannya telah berdiri seorang pemuda tampan. Rara Rambat dan pengasuhnya terkejut, bahwa di depannya ada seorang pemuda. Jejaka itu pendamping Pangeran Purbaya. Ia tertinggal oleh pasukan bala tentara Mataram tatkala menyerang bala tentara jin.
Terjadilah dialog antara kedua remaja tersebut. Bertanyalah jejaka tersebut: “Siapakah engkau ini berdua di dalam hutan?” Jawab Rara Rambat: “Aku adalah Rara Rambat, rumahku ada di dalam hutan ini.” Berkatalah jejaka tersebut: “Aku adalah Raden Kuing, anggota pasukan bala tentara Mataram.” Semenjak percakapan itu, Raden Kuning terpikat oleh kecantikan Rara Rambat. Kemudian diungkapkannya isi hati Raden Kuning kepada Rara Rambat. Mendengar ucapan Raden Kuning, malu hati Rara Rambat.

Larilah Rara Rambat menuju rumahnya. Peristiwa tersebut diceritakan kepada orang tuanya yaitu Kyai Keramat dan Nyai Bogem. Kedua orang tuanya gembira sekali mendengar kejadian yang diceritakan anaknya. Melihat Rara Rambat lari meninggalkannya, Raden Kuning mengikuti dari belakang. Sampailah Raden Kuning di rumah orang tua Rara Rambat.
 
Waktu bertemu dengan orang tua Rara Rambat, mereka saling memperkenalkan diri. Tak lama kemudian, Raden Kuning meyatakan maksudnya untuk meminang Rara Rambar. Orang tua Rara Rambat senang sekali mendengar maksud Raden Kuning untuk meminang anaknya. Mereka sangat gembira akan mempunyai menantu seorang pangeran dari Kerajaan Mataram. Sesudah pernikahan dilangsungkan Mataram berhasil memporak-porandakan kerajaan Jin yang bersemayam di Hutan Kedu. Raja Jin Sepanjang berusaha membalas dendam. Dicarinya jalan bagaimana ia dapat menggempur pasukan kerajaan Mataram.
Raja Jin Sepanjang mempunyai cara dengan menyamar sebagai manusia dengan nama Sonta. Sonta pergi ke rumah Kyai Keramat untuk dapat mengabdi kepadanya. Tentu saja Kyai Keramat menerimanya. Ia tidak melihat sikap keangkuhan Sonta. Dan juga tidak diketahuinya bahwa Sonta itu jelmaan Jin.Senang hati Sonta dikabulkan permintaannya. Niat jahat Sonta untuk membalas dendam mulai dilaksanakan. Dengan kesaktiannya, ia menyebarkan penyakit, sehingga muncullah wabah di desa tersebut. Kesengsaraan rakyat di desa itu tak terperikan, juga menimpa pasukan Mataram. Banyak penduduk menjadi sedih dan meninggal. Bahkan pasukan tentara Mataram banyak yang meninggal dunia karena terserang wabah.
Akhirnya malapetaka yang melanda pedesaan tersebut diketahui juga oleh Pangeran Purbaya. Gelisahlah hari Pangeran Purbaya. Maka melaporlah Pangeran Purbaya kepada Panembahan Senopati. Setelah mendengar laporan dari Pangeran Purbaya, Panembahan Senopati meninggalkan singgasana menuju ke kamar pertapaannya. Di tempat tersebut Panembahan Senopati mengadakan kontak dengan Nyai Roro Kidul dan minta nasihat apa yang perlu dilakukan setelah terjadi malapetaka di desa tersebut. Sesudah selesai bertapa, keluarlah Panembahan Senopati menyampaikan nasihat yang diterima dari Nyai Roro Kidul kepada Pangeran Purbaya.

Pada waktu itu Sonta sedang menikmati balas dendamnya dengan senang hati. Sonta merasa gembira karena telah berhasil menyengsarakan pasukan Mataram dari penduduk desa tersebut. Bagi Kyai Keramat yang lagi menikmati istirahatnya, agak terkejut melihat Pangeran Purbaya beserta pengiringnya datang di rumahnya. Pangeran Purbaya memberitahukan bahwa kedatangannya ialah bermaksud memberi tahu bahwa pembuat malapetaka di desa itu adalah Sonta, abdi Kyai Keramat. Tentu saja Kyai Keramat gugup mendengar pemberitahuan dari Pengeran Purbaya. Menurut Kyai Keramat, Sonta itu seorang abdi yang lugu, yang tidak mempunyai keistimewaan.
Mendengar pembicaraan Pangeran Purbaya dengan Kyai Keramat tersebut, Sonta lari meninggalkan rumah Kyai Keramat. Kepergian Sonta itu diketahui Kyai Keramat dari bayang-bayang Sonta. Dikejarnya Sonta. Sesampai di suatu tempat terjadilah adu kekuatan antara Sonta dan Kyai Keramat. Ternyata Sonta itu penyamaran dari Jin Sepanjang. Dan Sonta lebih sakti daripada Kyai Keramat. Maka tewaslah Kyai Keramat. Sedang Raja Jin Sepanjang atau Sonta kabur meninggalkan tempat itu. Pangeran Purbaya mengetahui perkelahian antara dua orang sakti tersebut, tidak dapat mencegahnya. Akhirnya jenazah Kyai Keramat dimakamkan di tempat perkelahian itu. Dan tempat tersebut sampai sekarang dinamai Desa Keramat. Nyai Bogem melihat mayat suaminya, marahlah ia mengejar Sonta yang melarikan diri ke arah timur. Ternyata Nyai Bogem dapat mengejar Sonta di suatu tempat. Terjadilah pertempuran antara Sonta dan Nyai Bogem. Karena kesaktian Sonta yang tidak tertandingi, tewaslah Nyai Bogem. Pangeran Purbaya memerintahkan agar mayat Nyai Bogem dimakamkan di tempat pertempuran itu. Sampai sekarang tempat tersebut dinamai Desa Bogeman.
Melihat peristiwa beruntun, yaitu kematian Kyai Keramat dan Nyai Bogem maka Pangeran Purbaya memerintahkan Tumenggung Mertoyuda untuk membinasakan Sonta. Dalam pertempuran antara Sonta dan Tumenggung Mertoyuda, ternyata Sontalah yang unggul dalam pertempuran tersebut. Tewaslah Tumenggung Mertoyuda. Kemudian Pangeran Purbaya, memerintahkan agar jenazah Mertoyuda dimakamkan di tempat pertempuran tersebut. Maka desa tersebut dinamai Mertoyuda.
Kematian demi kematian terjadi, sampai Tumenggung Mertoyuda bernasib naas di tangan Sonta. Hal itu membuat perasaan Raden Krincing tersinggung sebagai salah satu Senopati andalah kerajaan Mataram. Raden Krincing bersikeras ingin membinasakan Sonta. Pertempuran terjadi, Sonta tidak dapat dikalahkan. Tewaslah Raden Krincing.
Pangeran Purbaya sedih hatinya melihat kejadian tersebut. Untuk mengenang jasa Raden Krincing, Pangeran Purbaya memerintahkan jenazahnya dimakamkan di tempat itu. Dan tempat tersebut dinamai Desa Krincing hingga kini. Berbagai kejadian yang dialami dan dilihat Pangeram Purbaya, membuat Pangeran Purbaya marah besar. Kemudian Pangeran Purbaya memerintahkan pasukannya untuk membinasakan Sonta. Dengan segala kekuatan, Sonta terus menghindar masuk dalam hutan. Meskipun Sonta menghindar, pasukan Mataram terus melacaknya.
 
Dengan menakjubkan Pangeran Purbaya bisa melihat Sonta dari ketinggian pohon besar. Dihajarnya Sonta hingga jajtuh terjerembab ke tanah. Pertempuran hebat terjadi. Ternyata Pangeran Purbaya memiliki kesaktian yang lebih hebat dari Sonta. Tatkala Sonta tewas, kemudian menjelma kembali menjadi Raja Jin Sepanjang. Oleh Pangeran Purbaya, daerah pertempuran itu dinamakan Desa Santan.
 
Jin Sepanjang terus didesak oleh bala tentara Mataram. Timbullah pertempuran lagi yang sangat dasyat. Akhirnya Jin Sepanjang tewas oleh Pangeran Purbaya. Tiba-tiba hutan menjadi gelap semua bersamaan dengan matinya Jin Sepanjang. Sedikit semi sedikit hutan yang semula gelap menjadi terang kembali bersama dengan hilangnya Jin Sepanjang. Hilang Jin Sepanjang kemudian menjadi sebatang tombak. Pangeran Purbaya tidak berminat memiliki tombak bertuah karena jelmaan dari Jin Sepanjang yang berwatak tidak baik. Kemudian Pangeran Purbaya memerintahkan prajurit untuk memanam tombak tersebut di tempat itu juga. Tempat tersebut dinamai Desa Sepanjang. Ketika pengepungan yang dilakukan pasukan Mataram terjadi Sonta dan karena rapatnya maka dikatakan “tepung gelang”, karena mengepung rapat seperti gelang. Pangeran Purbaya menyebut tempat terjadinya pengepungan bernama “Magelang”. Sekarang menjadi kota dagang yang maju dengan nama “Magelang”.


Thursday, August 8, 2013

Goa Seplawan, Purworejo

Goa Seplawan terletak di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing dengan jarak tempuh + 20 km ke arah Timur dari pusat kota Purworejo dengan ketinggian 700 m dpl sehingga udaranya sangat sejuk. Goa ini memiliki ciri khusus berupa ornamen yang terdapat di dalam goa, antara lain staklatit, staklamit, flowstone, helekit, soda straw, gower dam dan dinding-dindingnya berornamen seperti kerangka ikan. Panjang Goa Seplawan + 700 m dengan cabang-cabang goa sekitar 150-300 m dan berdiameter 15 m. Goa alam yang sangat menakjubkan ini menjadi semakin terkenal dengan diketemukannya arca emas Dewa Syiwa dan Dewi seberat 1,5 kg pada tanggal 28 Agustus 1979 yang sekarang arca tersebut disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Tempat lain yang juga terkait dengan sejarah Kabupaten Purworejo adalah Goa Seplawan, yang berada di wilayah Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing. Goa ini menjadi istimewa karena disebut-sebut dalam Prasasti Kayu Arahiwang. Dalam prasasti itu dengan jelas disebutkan bahwa salah satu tempat yang harus dijaga karena kesuciannya adalah Goa Seplawan. 

Dan agaknya hal itu memang benar. Karena saat pertama kali ditemukan pada tanggal 28 Agustus 1979, di dalam salah satu lorong goa ditemukan sebuah arca sepasang dewa dewi yang terbuat dari emas murni. Keberadaan patung sepasang dewa dewi yang tak lain adalah Dewa Syiwa dan Dewi Parwati ( seberat 1,5 kg ) tersebut, menunjukkan kalau Goa Seplawan sebelumnya dijadikan sebagai tempat pemujaan. 

Patung itu kemudian dibawa ke Jakarta dan disimpan di Musium Nasional Jakarta. Sebagai gantinya pemerintah membuatkan replika patung itu tepat di depan mulut goa. Tujuannya adalah untuk mengingatkan kepada para pengunjung bahwa goa ini pada dasarnya adalah tempat suci yang disakralkan oleh masyarakat pada zaman dulu. Selain sakral, goa ini juga memiliki keindahan yang sangat luar biasa. Hamparan stalaktit dan stalagnit di setiap lorong goa, menciptakan kesan tersendiri bagi para pengunjung goa. Tak hanya itu gemericik air yang menetes dari bebatuan penyusun goa mampu menenangkan hati siapapun yang masuk ke dalamnya. 

Goa ini memiliki panjang + 700 meter dengan cabang-cabang goa sekitar 150 – 300 meter dan berdiameter 15 meter. Sehingga untuk masuk ke dalam goa, pengunjung harus menyusuri anak tangga menurun yang cukup melalahkan. Yang mana rasa lelah itu akan segera hilang begitu mulai memasuki mulut goa. Sebab dari mulut goa itu saja keindahan ukiran batu di dalam goa sudah terlihat jelas. 

Makanya tak heran kalau pengunjung betah berlama-lama tinggal di dalam goa tersebut. Bahkan terkadang ada orang yang sengaja masuk dan tinggal selama beberapa hari di dalam goa untuk melakukan ritual. Dan hal ini bisa diketahui dari aroma hioswa dan minyak wangi yang menyeruak dari salah satu ruangan di dalam gua tersebut. Karena agaknya ruangan tersebut memang kerap dipakai untuk menggelar ritual. 

Ritual di dalam goa itu sebenarnya adalah rangkaian dari ritual yang biasa dilakukan di Candi Gondoarum yang berada tidak jauh dari Goa Seplawan. Candi Gondoarum sendiri saat ini nyaris tak berbentuk lagi. Yang tersisa hanyalah bekas-bekas pondasi dasar candi, yang sepintas terlihat mirip batu biasa yang berserakan. Hanya saja yang membedakan adalah, adanya beberapa guratan ukiran pada beberapa sisi batu yang bila dirangkai bisa saling berhubungan. 

“ Candi ini diduga lebih tua dari pada Candi Borobudur. Dan disebut Gondoarum karena waktu lingga yoninya diangkat, keluar semerbak bau harum. Sehingga sampai sekarang tidak ada orang yang berani berbuat jelek di tempat ini. “ 

Letak lingga yoni itu sendiri tepat di samping candi, dan sekarang telah dibuatkan satu cungkup sederhana untuk melindunginya. Sebenarnya pihak museum berniat mengamankan benda itu. Namun sepertinya “ penunggu “nya tidak mengijinkan. Sehingga sampai sekarang batu yang merupakan simbol penyatuan kehidupan tersebut tetap dibiarkan di tempat semula. 

Disamping Potensi Wisata Goa Seplawan di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing juga terdapat Potensi Hasil Ternak yaitu Hasil Ternak Kabing Etawa. Kabing Perankan Etawa ( PE ) merupakan keturunan kambing Etawa asal India yang dibawa oleh penjajah Belanda yang kemudian disilangkan dengan kambing lokal di Kaligesing. Pada saat ini kambing PE ini dikenal sebagai Ras Kambing Peranakan Etawa asli Kaligesing Purworejo. 

Menurut perkembangannya kambing PE menyebar ke berbagai wilayah di Kabupaten Purworejo bahkan keluar Purworejo ( Kulon Progo, Kendal, Sidoarjo Jatim ). Kambing PE ini mempunyai ciri khas yaitu : bentuk muka cembung, telinga panjang menggantung, postur tubuh tinggi ( gumba ) 90 – 110 cm, bertanduk panjang dan ramping. Kambing berkembang dengan baik panjang dan besar, warna bulu beragam belang putih, merah coklat, bercak-bercak hitam atau kombinasi ketiganya, dan pada bagian belakang terdapat bulu yang lebat dan panjang. 

Dalam waktu yang tidak lama lagi kawasan gua ini akan dikembangkan menjadi sarana olah raga seperti layang gantung ( gantole ), camping, hiking, panjat tebing, dan keadaan alam sekitarnya sangat mendukung untuk kegiatan avonturir.

Rangkuman Materi "Peran Badan Usaha"

PERUSAHAAN
Perusahaan adalah tempat berlangsungnya proses produksi atau suatu unit ekonomi yang mengkombinasikan seluruh sumber daya ekonomi (sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan sumber daya kewirausahaan). Perbedaan antara perusahaan dan badan usaha, antara lain:

No.
Perbedaan dalam Hal
Perusahaan
Badan Usaha
1.



2.

3.

4.
Hubungan antara keduanya


Hasil/Tujuan

Wujud/Bentuk

Peranan
Perusahaan dimiliki oleh badan usaha (alat badan untuk mencari laba)

Barang atau jasa

Toko, bengkel, pabrik, dll

Perusahaan sebagai alat
Badan usaha memiliki satu perusahaan atau lebih untuk mencari mencari laba

Laba atau rugi

Perjan, perum, persero, dsb

Merupakan kesatuan organisasi

1.         Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah tempat berlangsungnya produksi yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan suatu barang atau jasa dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Faktor-faktor yang diperhitungkan dalam mendirikan perusahaan :
a. Memiliki jenis usaha, luas usaha, dan teknik produksi yang sesuai serta   menguntungkan.
b.  Menentukan lokasi perusahaan yang strategis.
c.   Memiliki bentuk perusahaan yang sesuai.
d. Memenuhi persyaratan untuk mendirikan perusahaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
e.  Siap menghadapi resiko-resiko yang ada serta usaha-usaha penanggulangannya.

2.         Jenis-jenis Perusahaan
1) Perusahaan Pertambangan /ekstratif, adalah perusahaan yang berusaha memperoleh dan mengolah barang-barang tambang.
2) Perusahaan Pertanian, perusahaan yang mengolah dan memanfaatkan tanah agar menjadi lahan yang berdaya guna dan berhasil guna untuk memenuhi kebutuhan.
3) Perusahaan Industri, perusahaan yang mengolah barang mentah (barang baku) menjadi barang jadi atau barang setengah jadi.
4) Perusahaan Perdagangan, perusahaan yang mengumpulkan dan menyalurkan barang-barang hasil produksi dari produsen ke konsumen.
5) Perusahaan Jasa, perusahaan yang menyelenggarakan jasa kepada konsumen dengan memperoleh imbalan.

Pengertian Badan Usaha
Badan usaha adalah suatu unit hukum dan ekonomi yang mengelola sumber daya produksi (SDA, SDM, sumber daya modal, dan sumber daya kewirausahaan). Badan usaha bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan memperoleh keuntungan (laba).
1.    Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN yang dikendalikan negara didirikan untuk melaksanakan pasal 33 ayat 2 dan 3 batang tubuh UUD 1945. BUMN didirikan untuk memenuhi jasa pengabdian melayani kepentingan umum dan memupuk pendapatan. Tujuan jangka panjang BUMN adalah membangun ekonomi nasional menuju masyarakat adil dan makmur. Modal BUMN berasal dari kekayaan negara.
a.    Manfaat BUMN
1) Cabang-cabang vital yang dikuasai dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kemakmuran rakyat.
2) Untuk memperlancar arus transportasi dan komunikasi di berbagai wilayah tanah air.
3) Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
4) Sebagai sumber penghasilan negara.
5) Agar negara lebih mampu melayani masyarakat dengan menguasai perusahaan-perusahaan yang melayani kepentingan umum.

b.    Macam-macam BUMN
Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tanggal 28 Desember 1967, yang ditegaskan lagi dalam UU No. 9 Tahun 1969, BUMN dibagi menjadi:
1)    Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
      Sifat usahanya melayani kepentingan umum dan sasaran utamanya sebagai public service dan merupakan bagian dari suatu departemen, direktorat, atau direktorat jenderal. Ciri-ciri Perjan, ialah: usahanya dalam pelayanan masyarakat, hubungan dengan masyarakat didasarkan pada keterbukaan, pengawasannya dilakukan secara hirarkis dan fungsional, dsb.
2)    Perusahaan Negara Umum (Perum)
      Perusahaan negara yang bertujuan melayani kepentingan umum dan memupuk keuntungan. Ciri-cirinya, yaitu: pada umumnya bergerak dalam bidang jasa-jasa vital, mempunyai nama sendiri dan bebas bergerak, tarifnya ditentukan oleh pemerintah, dipimpin seorang direksi.
3)    Perusahaan Perseroan (Persero)
      Perusahaan negara yang berbentuk perseroan terbatas (PT), bergerak pada satu bidang industri, sebagai public service, dan bertujuan memperoleh keuntungan. Ciri-cirinya: hubungan usahanya diatur menurut hukum perdata, tidak memiliki fasilitas-fasilitas negara, pegawai perusahaan berstatus sebagai pegawai swasta biasa, dipimpin oleh direksi.
4)    Badan Usaha Milik Daerah
BUMD dalah perusahaan yang didirikan oleh pemerintah daerah yang dipisahkan. Ciri-ciri BUMD: bertujuan memupuk pendapatan asli daerah guna membiayai pembangunan daerah, didirikan berdasarkan peraturan daerah, dipimpin seorang direksi yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah atau pertimbangan DPRD, masa jabatannya 4 tahun.

2.         Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
BUMS adalah badan usaha yang modal seluruhnya merupakan milik swasta/didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. BUMS dibagi menjadi:
a)   Badan Usaha Perorangan
Adalah badan yang diusahakan, dimiliki, dan dipimpin oleh seseorang, dan pemilik bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dalam kegiatan perusahaan.
b)   Firma (Fa)
Adalah badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang sekaligus bertindak sebagai pemilik dan pemimpin yang bersangkutan.
c)    Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotchap) adalah persekutuan antara dua orang atau lebih untuk mendirikan perusahaan, dibagi menjadi:
1) Persero aktif (sekutu aktif) adalah anggota yang bertindak sebagai pengusaha dan pemimpin perusahaan.
2) persero pasif (persero komanditer) adalah anggota yang hanya bertindak sebagai penanam modal dan tidak ikut mengurusi perusahaan.
d)   PerseroanTerbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang menghimpun modal dengan jalan mengeluarkan sejumlah saham, dalam PT terdapat tiga badan pengurus, yaitu:
1)    Direksi yaitu badan yang bertanggung jawab memimpin perusahaan dan memberi laporan kepada rapat umum pemegang saham.
2)    Dewan Komisaris, yaitu badan yang bertanggung jawab mengawasi jalannya perusahaan serta memberikan pengarahan  dan anjuran kepada direksi.
3)    Rapat Umum Pemegang Saham, badan yang bertugas menetapkan dan mengangkat direksi dan dewan komisaris, kebijaksaan pokok perusahaan, dan mengesahkan neraca rugi laba.

3.    Koperasi
Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, pengertian “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan.”
Ciri-ciri Koperasi:
1)    Kumpulan orang-orang dan bukan kumpulan modal
2)    Melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
3)    Gerakan ekonomi rakyat atas asas kekeluargaan
4)    Bertujuan untuk kepentingan bersama anggotanya
a.       Fungsi dan Peran Koperasi (menurut UU No. 25 tahun 1992)
1) Membangun dan mengembangkan potensi anggota dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
2)  Berperan aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian masyarakat yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

b.      Jenis-jenis Koperasi
1)  Koperasi produksi, adalah koperasi yang menyelenggarakan pengadaan bahan atau produksi bersama yang lebih berdaya guna dan berhasil guna untuk seluruh anggota.
2) Koperasi konsumsi, adalah koperasi yang mengusahakan barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari.
3) Koperasi simpan pinjam, adalah koperasi yang menerima simpanan dari anggota,dan meminjamkannya kepada para anggota yang membutuhkan modal dengan syarat mudah, sederhana, dan bunganya rendah.
4) Koperasi distribusi, adalah koperasi yang menyalurkan barang-barang kebutuhan kepada anggotanya dengan harga yang diusahakan lebih murah dari harga umum di pasar.
5) Koperasi jasa, koperasi yang memberiikan pelayanan berupa jasa kepada anggota.

c.  Prinsip Koperasi
1)      Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2)      Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3)      Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil
4)      Pemberian balas jasa yang terbatas sebagai modal
5)      Kemandirian

d. Modal Koperasi berasal dari:
1)      Simpanan pokok                                                          4)  Dana cadangan
2)      Simpanan wajib                                                            5)  Hibah (dana bantuan)
3)      Simpanan sukarela

4.         Faktor-faktor yang mempengaruhi Kegiatan Badan Usaha
a.    Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan badan usaha dan berpengaruh langsung kepada hasil produksi (meliputi: tenaga kerja, peralatan, modal, bahan mentah, system informasi, administrasi, barang jadi, barang setengah jadi, dsb).
b.    Faktor Nonekonomi
Faktor Nonekonomi adalah faktor-faktor yang berada di luar lingkungan badan usaha, tapi bisa memengaruhi hasil produksi  (meliputi: tingkat sosial masyarakat, hukum, budaya, dan politik).
                                                          
4)         Pengelolaan  Badan Usaha secara Profesional dan Manusiawi
Semua kegiatan dalam pengelolaan Badan usaha pada dasarnya mengarah pada satu tujuan, yaitu kemajuan perusahaan bagi semua karyawan. Tujuan ini hanya dapat dicapai jika badan usaha dikelola  secara profesional. Tindakan profesional adalah tindakan-tindakan yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Tujuan badan usaha dapat dicapai apabila dikelola orang-orang yang berjiwa pengusaha.

C.         Peranan Pemerintah sebagai Pelaku dan Pengatur Ekonomi
1.         Pemerintah
Pemerintah sebagai pelaku ekonomi mempunyai misi untuk memberi kemakmuran pada masyarakat. Pemerintah, melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengusahakan kegiatan yang bersifat menguasai hajat hidup orang banyak. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 33 ayat (2) UUD 1945. Belanja pemerintah terdiri dari belanja rutin dan belanja pembangunan. Pendapatan pemerintah berasal dari pajak, keuntungan perusahaan negara, dana bantuan (hibah) dari negara lain, dan pendapatan lainnya.

2.         Swasta
a.    Rumah Tangga Keluarga
Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga keluarga meliputi kegiatan produksi dan konsumsi, kegiatan produksi di sini bertujuan untuk mendapatkan penghasilan yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan barang dan jasa. Kegiatan produksi yang dilakukan rumah tangga keluarga meliputi:
a)    Usaha sendiri, missalnya pertanian, berdagang, industri rumah tangga, dsb.
b)   Bekerja pada pihak lain, misalnya menjadi pegawai negeri atau karyawan.
c)    Memperoleh hasil dari benda miliknya, menyewakan rumah atau tanah.
b.    Rumah Tangga Perusahaan
Kegiatan pokok yang dilakukan oleeh suatu perusahaan adalah kegitan produksi. Setiap perusahaan selalu berusaha agar produksi lebih besar daripada biaya produksi sehingga akan diperoleh keuntungan, karena tujuan kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan  adalah untuk mendapatkan keuntungan.