Tepatnya tanggal 26-28 April 2010. Hari yang
sangat bersejarah bagiku dan mungkin bagi teman-temanku. Mengapa? Karena pada
hari itulah terjadi peristiwa yang takkan pernah kulupakan. Aku dan
teman-temanku berkesempatan mengikuti
ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Sekolah Dasar Tingkat Provinsi yang
diakan di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Tetapi tentu saja kami harus
menjalani seleksi tingkat kabupaten terlebih dahulu untuk memperoleh wakil dari
Purworejo di tingkat provinsi. Di
kabupaten aku peringkat pertama, disusul Gatari dari Kecamatan Pituruh, dan
anak Kecamatan Banyuurip. #sekarang Gatari menjadi adik kelasku di kelas B SMP
N 3 Purworejo.
Hari Sabtu, dua hari sebelum diadakannya festival aku dan
guru kelas 3 di SD-ku, Bu Sutinah dipanggil ke SD Negeri Kedungagung untuk
seperti halnya diberi semangat, gitu.
Dan sekali lagi berlatih membuat laporan supaya persiapan lebih matang. Saat
itu ada yang mengatakan kalau peserta dari Purworejo direncanakan akan
berangkat hari Minggu. Tapi sepertinya kalau itu memang terjadi sepertinya
persiapan belum matang benar. Untung kabar burung itu segera lenyap. Hore!! Monday, I’m coming!!
Hari Senin aku berangkat ke sekolah
dengan membawa dua tas yang menurutku lumayan berat. Satu tas berisi pakaian
dan satu tas lagi yang berisi peralatan untuk lomba nantinya. Sebenarnya aku
tidak akan membawa barang sebanyak itu. Mmm, tapi sepertinya ibuku lebih berpengalaman.
Kemudian aku dan Bu Sutinah menuju kantor UPT P Dan K Kecamatan Butuh untuk
meminta doa sekaligus berpamitan. Selanjutnya kami berdua menuju Kantor Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, dengan diantar oleh beberapa
guru dari SD lain yang ikut berperan saat melatihku menggunakan mobil yang
entah itu milik siapa. Sesampainya di sana aku duduk terpaku di kursi tunggu.
Ooo, begini dalamnya… Di sana aku bertemu dengan peserta sesama dari Purworejo
tapi bukan lomba yang aku ikuti tentunya. Waktu di kantor, kami kami belum
mengenal satu sama lain, sih, paling hanya senyum-senyum saja J. Sebelum kami berangkat kami diizinkan masuk
dalam ruang yang aku tidak tahu apa namanya untuk diberi motivasi dan
pengarahan singkat oleh seorang wanita, pegawai di kantor itu yang aku juga
tidak tahu namanya (hhmm, payah…). Seharusnya, sih, kami bertemu dengan Bapak
Bambang Aryawan (Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo),
tapi kata ibu tadi Bapak Bambang sedang banyak urusan (ck… ck… ck… sibuk BGT). Waktu itu kami juga diberi (he.. he..) sedikit uang saku.
Jumlahnya??? Lupa!!! *aku pribadi.
Lalu
aku dan teman-teman seperjuanganku (hi…
hi…) juga para pendamping kami berangkat menuju tempat tujuan dengan mobil
yang berbeda. Maksudku begini… aku, Nur Fatimah Diardadiantina alias Diar (lomba
baca puisi)[1], Jovinka Rochendania alias Vinka (lomba cipta lagu),
Devina Malinda Putri alias Devi (lomba pidato), dan juga para pendamping kami
berada dalam satu mobil. Sedangkan Binti (lomba lukis. Eh, waktu itu dia masih
kelas 3 SD, lho. Anaknya super imut! Dan lukisannya keren titan!! ), Gonggo Nursito alias Gonggo (lomba keterampilan) satu
mobil, tapi bukan mobil yang kami tumpangi. Mungkin karena barang bawaan mereka
lebih banyak dan lebih besar ketimbang punyaku, Diar, Vinka, dan Devi. Ya,
iya,lah, Binti harus membawa peralatan lukis super lengkap, lukisan yang sudah
jadi, dan lain-lain. Tak jauh berbeda dengan Gonggo, namun sepertinya dialah
yang barang bawaannya paling berat dari seluruh wakil Purworejo di tingkat
provinsi. Pelepah pisang, eceng gondok kering, layar, kayu, dan lain sebagainya
menjadi barang yang wajib dibawa(pokoknya semua keperluan untuk membuat wayang
dari eceng gondok). Dan anehnya… yang ikut lomba menyanyi tunggal (aku juga
tidak tahu namanya. I’m plus payah !! ) malah sudah berangkat hari Minggu. Loh, kok tidak kompak,
sih??? Tapi alhamdulillah, akhirnya kami selamat sampai tempat tujuan. Hmm, apa
aku belum cerita?? Di tengah perjalanan, kami diajak ke restoran Padang, lho…
Lapar kami pun telah terobati.
Sesampainya
di Donohudan kami mengambil nomor peserta yang dipilih melalui undian (baca
“Bismillah” dulu, ahh). Nomor 27 semoga menjadi nomor keberuntunganku, do’aku
saat itu. Aku, teman-temanku, dan para pengampu lalu menuju ke kamar tempat
kami beristirahat. Aku, Diar, Devi, dan Binti berada dalam satu kamar.
Sementara Jovinka, Gonggo, dan yang tak kuketahui namanya itu berada dalam satu
kamar juga, namun bukan kamar mereka
berada di ruang asrama lain. Lalu kami berfoto di sana memakai handphone-nya
Diar. Di miniatur Ka’bah (kami sempat mengintip isi miniature Ka’bah-nya, tapi
ternyata hanya kayu yang berantakan), di taman, sampai di kamar! Kebetulan
kamar kami ada di lantai dua, jadi lebih asyik, deh… tapi tak tahunya, ternyata kami harus berbagi kamar dengan
sebagian peserta dari Kabupaten Rembang. Tapi tak apa, kok, malah tambah asyik
dan tambah teman pastinya. Pertama kupikir mereka judes-judes, tapi ternyata e
ternyata… mereka malah kebalikan dari yang kuduga. Ramah dan baik, itu yang ada
dalam diri mereka. Duh, aku jadi malu dan merasa bersalah sudah berburuk sangka
pada mereka. Eits, bukan hanya aku saja yang berburuk sangka, Diar juga, kok… (he… he…)Ada Uti Novamba (lomba
mengarang), Inayah Wulandari (lomba cipta lagu) #ternyata Inayah Wulandari itu
tetangga saudaranya Diar yang di Rembang, jadi kalau Diar ke Rembang selalu
bertemu Wulan; dan yang tak kuketahui namanya mengikuti lomba puisi (kalau yang
terakhir ini memang orangnya agak sedikit
cuek. #Maaf ya…)
Semboyan Festival |
Tari Daun Pulus |
Malam harinya, diadakanlah malam
pembukaan Festival dan Lomba Seni Siswa
Sekolah Dasar Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Wah, rame banget! Ada pentas Tari Daun Pulus, Drumband anak SD, tari
Kera Sakti (sebenarnya aku tidak tahu nama tariannya, tapi karena memakai
kostum kera, jadi aku sebut saja dengan “Tari Kera Sakti”), dan yang paling
luar biasa, Band Termuda di Indonesia yang pernah memecahkan Rekor MURI. Mereka
adalah anak-anak yang kurang beruntung. Ada yang tuna netra, tuna grahita,
aduh.. aku sangat (amat) kagum pada mereka plus
malu dengan diriku sendiri. Saat itu mereka membawakan lagu Laskar Pelangi dari
Nidji, dan lagu barat yang sepertinya sudah tidak asing lagi bagiku namun aku
tidak tahu judul lagunya. Saat itu tempat duduk diatur sesuai barisan lomba yang
diikuti. Aku duduk di samping Millienanda Chiara Adnyn alias Chiara, anak
Blora. Namun, sepertinya aku agak canggung duduk di sebelahnya. Bagaimana
tidak, kami berdua bagaikan angka 10 saat duduk bersebelahan. #tahu maksudnya,
kan???
Keesokan harinya, hari Senin tanggal
27 April 2010 adalah hari dimana Babak Penyisihan dilaksanakan. Saat babak
penyisihan, aku menulis laporan tentang Dawet Hitam Khas Purworejo.
Alhamdulillah, di Babak Penyisihan itu aku masuk ke 10 besar dan berhak
mengikuti Babak Final. Di Babak Final, aku harus mewawancarai seorang penulis
& penyair dari Kudus, beliau adalah Bapak Mukti Sutarman Espe.
Hari Rabu, tanggal 28 April 2010.
Hari saatnya “dag… dig… dug… der…!!” Ya, hari ini adalah hari pengumuman siapa
yang bakal menjadi juara dan mewakili Jawa Tengah di Tingkat Nasional. Saat aku
duduk dibarisan Mengarang Bahasa Indonesia, aku bingung, teman-teman
disekitarku sudah menerima piagam penghargaan, namun mengapa aku belum?? Teman
di sebelahku, Okta Zidni Imaroh dari Brebes menghiburku. Kamu juaranya, Nan… Tapi aku tidak percaya. Di Babak Penyisihan
saja aku hanya memperoleh peringkat 6. Saatnya “dag… dig… dug… der…!! sejatinya” berlangsung. Alhamdulillah, aku memperoleh
peringkat 4. Walaupun hanya peringkat 4 setidaknya aku mendapat pengalaman. Aku
sangat bersyukur pada Allah. Aku yakin, ini karena do’a orangtuaku, teman-temanku,
para guruku, para pelatihku, dan orang-orang disekitarku. Terima kasih tak
terhingga untuk mereka kuucapkan. Semoga pengalamanku kali ini dapat bermanfaat
untuk masa depanku nanti. Ya, kan??
[1] Nur Fatimah Diardadiantina sekarang menjadi teman
sekelasku di SMP N 3 Purworejo, tepatnya kelas E. Awalnya aku juga tidak
menyangka. Sampai-sampai dulu aku pernah berpikir untuk mengirim surat padanya.
Ya, iyalah,. nomor HP-nya sudah tidak aktif, jadi kangen, deh… Dan anehnya, aku
tidak tahu di mana rumahnya, aku hanya tahu sekolah SD-nya, itu saja aku hanya
lihat dari badge seragamnya..
##
Semoga bermanfaat, teman-teman…
No comments:
Post a Comment