Rasulullah adalah seorang yang sangat memperhatikan kebersihan badan, pakaian, sangat memperhatikan keindahan. Beliau juga seorang yang lapang dada dan sangat toleransi kepada para sahabat dan keluarganya. Beliau seorang pemalu kecuali dalam menegakkan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh Allah SWT. Rasulullah adalah seorang ahli politik yang sangat bijaksaana, pendapatnya argumentatif, dan pemikirannya sangat brilian. Rasulullah adalah seorang yang berjiwa toleran, mencintai kebaikan, dan memiliki jiwa yang suka memaafkan. Rasulullah adalah sosok yang patut kita teladani baik di dalam kehidupan berkeluarga maupun bermasyarakat.
A. SEJARAH
RASULULLAH SAW DALAM MEMBANGUN MASYARAKAT
Langkah pertama yang dilakukan
Rasulullah untuk membentuk kepribadian manusia yang mulia adalah menanamkan
pemahaman terhadap keimanan kepada Allah SWT yang tinggi dan menciptakan
manusia yang memiliki kepribadian yang bebas dalam mengoptimalkan potensi
dirinya. Salah satu sifat manusiawi adalah pemenuhan kebutuhan hidup
masyaarakat di bidang ekonomi dan perdagangan, sehingga muncul aturan-aturan
yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah Nabi sebagai pemecahan masalah yang
terjadi saat itu.
B. PERJUANGAN DALAM KEGIATAN PEREKONOMIAN
Kegiatan perekonomian Islam dimulai ketika Rasulullah
SAW diangkat sebagai rasul, beliau mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang
menyangkut kemaslahatan umat. Masalah ekonomi rakyat menjadi perhatian
rasulullah SAW, karena masalah itu merupakan pilar penyangga keimanan yang
harus diperhatikan. Oleh karena itu, memberantas kemiskinan merupakan bagian
dari kebijakan Rasulullah SAW.
Pendapatan utama pada masa Rasulullah saw sebagai berikut :
a)
Pen 1. PENDAPATAN PRIMER
Pen 1. PENDAPATAN PRIMER
Pendapatan
utama pada masa Rasulullah saw adalah zakat. Zakat merupakan kewajiban yang
harus dikeluarkan bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat-syaratnya, yang
pengeluarannya telah diatur dalam Al-Qur’an pada surah At-Taubah ayat 60.
b) 2. SUMBER SEKUNDER
Pendapatan sekunder
pada masa Rasulullah saw adalah uang tebusan para tawanan perang, harta karun,
temuan para periode sebelum Islam, harta kaum muslimin yang meninggalkan
negerinya, wakaf harta benda yang diindikasikan kepada umat Islam,
pendapatannya didepositokan di baitul mal.
Nawaib adalah pajak yang dibebankan kepada kaum muslimin yang kaya raya, zakat fitrah, sedekah, denda/dam bagi jamaah haji yang melakukan kesalahan ketikan mengerjakan ibadah haji.
Itulah usaha Nabi Muhammad saw dalam mengangkat harkat dan martabat kaum muslimin ada dua hal, yaitu :
1) Mendorong masyarakat memulai aktivitas ekonomi lebih dalam
kelompok sendiri atau kerja sama dengan kelompok lain tanpa dibiayai oleh
baitul mal.
2) Kebijakan dan aksi yang dilakukan Rasulullah saw dengan
mengeluarkan dana dari baitul mal.
Sumber pemasukan baitul mal adalah dari khums (bagian dari harta rampasan perang) zakat, pajak, sedekah, kafarat/denda yang dikenakan kepada kaum muslimin yang melakukan pelanggaran ketika ibadah haji.
Sumber pengeluaran baitul mal adalah untuk aksi-aksi sosial yang menjamin keselamatan dan kesejahteraan rakyat, seperti penyebaran Islam, gerakan pendidikan dan kebudayaan, pengembangan armada perang dan keamanan, seperti penyediaan layanan sosial.
2 C. PERJUANGAN DALAM
KEGIATAN PERDAGANGAN
Islam adalah agama yang
menggalakkan perniagaan atau bisnis. Nabi Muhammad saw menegaskan bahwa
kedudukan perniagaan adalah satu kedudukan yang tinggi, sebagaimana sabdanya : “Sembilan
sepersepuluh sumber rejeki adalah melalui perniagaan.” (H.R. At-Turmuzi)
Walau demikian dalam berniaga hendaklah tetap berasaskan kepada prinsip-prinsip Islam :
a. Rasulullah telah melarang orang yang melakukan jual beli
dengan bersumpah
b. Memberi kemudahan dan peminjaman kepada yang membutuhkan.
c. Menghindari unsur-unsur riba.
d. Melarang melakukan ikhtiar, artinya memonopoli barang-barang
yang diperlukan dan menyimpannya untuk menunggu harga yang lebih besar demi
mengait keuntungan yang banyak apabila dijual.
e. Pedagang harus jujur dan berkata benar.
f. Bersifat kasih sayang dan pemurah dalam jual beli.
g. Menjauhi sifat garar (menjual sesuatu yang tidak mau dan tidak
jelas, misal menjual barang yang masih di angkasa, buah semasa masih putih, itu
semua adalah menjual sesuatu yang tidak jelas dan haram hukumnya.)
Apabila cara tersebut kita terapkan, maka tidak ada seorang pun yang kita rugikan dan tidak mengnal kata krisis moneter. Contoh pada waktu itu kredit tidak memiliki peran dalam menciptakan uang. Uang dipertukarkan dengan sesuatu yang benar-benar menciptakan nilai tambah buat perekonomian dalam kerangka yang Islami, sehingga pada masa itu perekonomian sangat stabil dan saling menguntungkan.
B. D. MENELADANI
PERJUANGAN NABI DAN SAHABAT DI MADINAH
Salah satu dari sekian banyak
hal yang harus kita teladani dari Rasulullah dan para sahabatnya adalah dari
sisi perjuangan menyebarkan dan menegakkan nilai-nilai Islam. Semua itu menjadi
amat penting dalam upaya mencapai sukses dan kejayaan umat sebagaimana yang
diraih Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya. Untuk berjaya, maka perlu kita
mencontoh orang-orang yang telah terbukti kejayaannya. Sekurang-kurangnya ada
enam faktor yang dilakukan beliau dan para sahabatnya demi mencapai kejayaan di
dunia dan di akhirat.
1. Perencanaan yang Matang
Perjuangan yang dilakukan oleh
Rasulullah menghadapi berbagai rintangan dan kesulitan, walaupun perjuangan
beliau kalau mendapat kesulitan akan memperoleh pertolongan Allah tetapi
Rasulullah tidak pernah begitu saja tetapi beliau membuat perencanaan yang
matang agar halangan dapat dihapuskan.
2.
Kerja Sama yang Baik
Kerja sama itu menjadi isyarat bagi kita bahwa perjuangan menegakkan nilai-nilai Islam di muka bumi ini tidak mungkin dilakukan oleh seorang diri. Sahabat apapun kualitas orang itu, tidak mungkin akan lancar jika tidak didukung para sahabat dan masyarakat. Kerja sama yang dianjurkan Rasulullah saw sebagaimana suatu bangunan yang saling menguatkan dan melengkapi.
Firman Allah surah Ash
Saff (61) ayat 4 :
Sesungguhnya
Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh
3. Keikhlasan yang Tulus
Keikhlasan sangat diperlukan dalam perjuangan, karena
keikhlasan memberikan daya dorong kesungguhan dalam berperang. Segala ujian,
musibah, dan kesukaran dalam berjuang dapat dihadapi dengan sabar dan rela.
4. Pengorbanan yang Besar
Dengan perjuangan yang besar, perjuangan Insya Allah
akan berhasil, dan orang-orang yang berkorban dengan penuh keikhlasan telah
dijamin oleh Allah akan terhindar dari siksa dan dimasukkan dalam surga.
Firman Allah SWT surah
at-Taubah (9) ayat 111 :
Sesungguhnya
Allah Telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka
5. Menjalin Persaudaraan
Ukhuwah adalah berusaha membantu
sahabatnya untuk menguatkan keimanan, agar mereka menjalankan perintah-perintah
Allah dan menjauhi apa yang dilarang. Dalam hal ini, Rasulullah saw
mengisyaratkan perjuangan yang hebat menegakkan ajaran islam haruslah didukung
ukhuwah antar kaum muslimin.
6. Bangga sebagai Muslim
Kebanggan sebagai muslim itu sangat perlu, agar
seorang muslim dapat dan bersedia menghadapi berbagai persoalan. Oleh karena
itu, Allah juga mengisyaratkan agar tidak berputus asa sebagai seorang muslim.
No comments:
Post a Comment