Saturday, July 27, 2013

Tips Menulis Cerpen

Bagaimana tips menulis cerpen dengan cara yang terstruktur?

Struktur
Para penulis pemula seringkali disarankan untuk menggunakan pengandaian berikut ini ketika mulai menyusun cerpen mereka:
   1.      Taruh seseorang di atas pohon.
   2.      Lempari dia dengan batu.
   3.      Buat dia turun.
Kelihatannya aneh, tapi coba Kamu pikirkan baik-baik, karena saran ini bisa diterapkan oleh penulis mana saja. Nah, ikuti langkah- langkah perencanaan seperti yang disarankan di bawah kalau Kamu ingin menulis cerpen-cerpen yang hebat.

Perencanaan Cerpen
Taruh seseorang di atas pohon: munculkan sebuah keadaan yang harus dihadapi tokoh utama cerita.


Lempari dia dengan batu: Dari keadaan sebelumnya, kembangkan suatu masalah yang harus diselesaikan si tokoh utama tadi. Contoh: Kesalahpahaman, kesalahan identitas, kesempatan yang hilang, dan sebagainya.

Buat dia turun: Tunjukkan bagaimana tokoh Kamu akhirnya mengatasi masalah itu. Pada beberapa cerita, hal terakhir ini seringkali juga sekaligus digunakan sebagai tempat memunculkan pesan yang ingin disampaikan penulis. Contoh: Kekuatan cinta, kebaikan mengalahkan kejahatan, kejujuran adalah kebijakan terbaik, persatuan membawa kekuatan, dsb.

Ketika
Kamu selesai menulis, selalu (dan selalu) periksa kembali pekerjaan Kamu dan perhatikan ejaan, tanda baca dan tata bahasa. Jangan menyia-nyiakan kerja keras Kamu dengan menampilkan kesan tidak profesional pada pembaca Kamu.

Praktekkan perencanaan sederhana ini pada tulisan Kamu selanjutnya.

Tema
Setiap tulisan harus memiliki pesan atau arti yang tersirat di dalamnya. Sebuah tema adalah seperti sebuah tali yang menghubungkan awal dan akhir cerita.

 
Tips Menggali Ide Menulis
Ide atau gagasan seseorang saat mau membuat suatu tulisan adalah hal yang sangat penting. Seringkali kita berfikir terlalu keras agar segera memperoleh ide apa yang akan kita tulis.
Sebenarnya ide bisa datang dimana saja tanpa harus memikirkannya dengan keras. Mengapa harus berpikir keras jika kita bisa mendapatkan ide di sekitar kita? Misalnya kita sedang melihat sebuah lukisan yang terpajang di kamar lalu bayangkanlah apa saja yang ada di lukisan itu, siapa yang melukisnya,dan lain-lain yang terkait dengan lukisan itu, itu semua dapat dijadikan tulisan.

Ide akan muncul saat kita tidak memikirkan beban-beban yang ada di kepala kita. Terkadang ada yang menghambat saat kita ingin menulis, misalnya takut ejaan salah, tidak sesuai EYD, kata-kata yang digunakan tidak pas atau tidak baku. Semua itu akan menghambat kita untuk mulai menulis. Bagaimana solusinya? Jika ide itu sudah datang maka jangan tunda untuk menulis. Tulislah apa yang ada di kepala tanpa mengeditnya, tulis dengan gaya bebas. Lalu setelah semua ide selesai dituangkan, tiba saatnya untuk merevisi tulisan kita.

Kesimpulannya adalah jika kita ingin pandai menulis, maka sering-seringlah menulis. Menulis apa saja yang ada di kepala kita. Dengan itu maka kita akan terbiasa untuk menulis. Nah sekarang mulailah menulis!

Kiat Menulis Dari Raditya Dika
"Menulis baiknya didasarkan dari pengalaman, baik yang terjadi pada diri sendiri maupun orang lain," kata penulis Raditya Dika dalam acara bincang-bincang pertengahan pekan ini Universitas Al-Azhar Jakarta.
Jakarta (ANTARA News) - Semakin terbukanya media dan berkembangnya jejaring sosial membuat semua orang punya kesempatan menjadi penulis. Bagaimana seseorang memulai untuk menjadi penulis?

"Menulis baiknya didasarkan dari pengalaman, baik yang terjadi pada diri sendiri maupun orang lain," kata penulis Raditya Dika dalam acara bincang-bincang pertengahan pekan ini Universitas Al-Azhar Jakarta.

Menurut Dika, pengalaman unik saat pacaran, hobi, bahkan pengalaman pahit, bisa menjadi tulisan yang menarik.

"Penulis yang baik adalah penulis yang bisa mengungkapkan sesuatu yang biasa menjadi sesuatu yang unik," kata penulis novel laris "Kambing Jantan" tersebut.

Dia menceritakan bahwa tantangan dan rintangan dia alami saat mendistribusikan buku pertamanya,  tapi kini hal tersebut "telah berbuah manis".

Acara bincang-bincang bertema "Kreatif Menulis, Rejeki Tak Akan Habis" itu digelar oleh Faber-Castell dan  sudah tiga kali berlangsung di berbagai kota. Acara serupa akan berlangsung di Universitas Mercu Buana (6/12) serta Universitas Indonesia (20/12).
(A038)

No comments:

Post a Comment