Monday, December 24, 2018

Siapa Saya?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jati diri adalah ciri-ciri, gambaran, atau keadaan khusus seseorang atau suatu benda. Bisa pula berarti identitas, inti, semangat, jiwa, dan daya gerak spiritualitas.

Dari mana sih, jati diri itu berasal? Dalam proses terbentuknya suatu identitas atau ciri khusus yang melekat pada diri seseorang, proses panjang itu melibatkan perasaan, pikiran, dan tindakan yang kita lakukan sehari-hari. Setelahnya hal itu menjadi kebiasaan dan kebiasaan itu lama kelamaan akan berubah menjadi sebuah karakter atau ciri yang melekat pada diri seseorang. Jadi, jika seseorang ingin mnegubah jati dirinya, maka harus dimulai dengan mengubah perasaan, pikiran, dan tindakan serta kebiasaankebiasaan meski itu kecil yang menuju ke arah yang lebih baik.

Jati diri merupakan manifestasi ideologihidup seseorang, sehingga setiap orang wajib menemukan atau menentukan jati dirinya masing-masing. Tiap orang mutlak untuk memilikinya. Sebelum kita membicarakan lebih jauh mengenai jati diri, mari kita pilah terlebih dahulu dua istilah berikut ini; yaitu jati diri dengan potensi dan bakat. Mari kita bedakan keduanya. POtensi dan bakat merupakan suatu anugerah dari Yang Maha Kuasa kepada seseorang dengan keunikannya masing-masing. Sedangkan jati diri merupakan hak penuh bagi tiap individu untuk menemukan atau menentukannya. Namun seringkali maslahnya terletak pada bagaimana cara enemukan jati diri? Apalagi sebagian kita berada pada fase remaja menuju dewasa awal, fase di mana seang sibuk-sibuknya menemukan jati diri.

Ada banyak metode yang dapat kita gunakan. Dilansir dari wikihow.com, salah satu metodenya yang akan dibahas di sini adalah dengan membangun kesadaran diri. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah dengan menuliskan tujuan-tujuan utama kita. Dengan begitu, ketika kita merasa goyah terhadap pendirian mauoun tujuan, tulisan ini dapat dijadikan sebagai pengingat. Selanjutnya yaitu membedakan pemikiran orang lain dengan pemikiran sendiri. Jadi kita harus teguh terhadap pandangan, pemikiran, maupun idealisme kita sepanjang itu baik dan benar sehingga mental kita menjadi mental yang berani dan tidak terpengaruh oleh kalimat-kalimat negatif yang sering kita dengar. Selanjtnya ialah mengandalkan diri sendiri. Kepercayaan diri sangat dilatih dalam hal ini.. Terakhir adalah bersiap memulai lembaran baru dengan menjadikan masa lalu sebagai pengalaman dan pembelajaran, masa kini sebagai usaha, dan masa depan sebagai harapan.

Jadi sudahkah kamu menemukan jati dirimu?
Sudahkah kamu mengenali dirimu sendiri?