Monday, August 12, 2013

Davichi feat Verbal Jint-Be Warmed Lyrics+Translation





끝난 알았어 친구들이 말해줬던 이별의 공식 그대로라서
kkeutnan jurarasso chin-gudeuri mar-hejwotdon ibyore gongsik geuderoraso
전활 꺼놨어 이대로 몇일만 버티면 너같은 잊을 알았어
jonhwal kkonwasso idero myochilman botimyon nan no gateun go ijeul jurarasso

(하지만 안의 내가)
(hajiman ne ane nega)
속삭이네 다시 너만큼 사랑할 사람 없을거라고
soksagine dasi no mankeum saranghal saram tto obseulgorago
(여기 저기 헤매다)
(yogi jogi hemeda)
다시 내게 돌아올 거라고 마지막일 수는 없다고
dasi nege doraol gorago majimagil suneun opdago

거짓말처럼 차갑게 얼었던 나의 앞에선 녹아내리는
gojitmal chorom chagapge orotdon naye mam ne apeson noga nerineun gol
추운 겨울에서 봄으로 계절이 바뀌듯 때문에 녹아내리는
chu-un gyoureso bomeuro gyejori bakkwideut no ttemune noga nerineun jung
사르륵 사르륵 녹아내리는 사르륵 사르륵
sareureuk sareureuk noga nerineun jung sareureuk sareureuk
그랬어? 지겨워서 그랬니 아니면 내가 뭔가 잘못했던거니
geu tten we geuresso? jigyowoso geurenni animyon nega mwon-ga jalmot-hetdon-goni

(남자들이 그렇대)
(namjadeuri geurote)
항상 곁에 있어주고 잘해주고 그러면 된대
hangsang gyote issojugo jal-hejugo geuromyon an dwende
(네가 좋은 어떡해)
(nega joheun gol ottokhe)
이런 울리는 네가 미워 욕해보고 원망하다가도
iron narullineun nega miwo yokhebogo wonmang hadagado

거짓말처럼 차갑게 얼었던 나의 앞에선 녹아내리는
gojitmal chorom chagapge orotdon naye mam ne apeson noga nerineun gol
추운 겨울에서 봄으로 계절이 바뀌듯 때문에 녹아내리는
chu-un gyoureso bomeuro gyejori bakkwideut no ttemune noga nerineun jung

gone is the winter, right?
흐느끼는 모습 이젠
heuneukkineun ne moseup ijen do
보고 싶지 않아
nan bogo sipji ana
마음이 그대로
ne maeumi geudero
너에게 닿을 수만 있다면
noege ga daheul suman itdamyon
아마 알텐데
ama non altende
그게 말처럼 쉽지 않아
geuge mal chorom swipji ana
그럴 때마다 무너져 켠이
no geurol ttemada munojyo ne mam han kyoni
울지 이거 하나만 기억해
ulji ma igo hanaman kkok giokhe
you’re the only one babe it’s true

거짓말처럼 차갑게 얼었던 나의 앞에선 녹아내리는
gojitmal chorom chagapge orotdon naye mam ne apeson noga nerineun gol
추운 겨울에서 봄으로 계절이 바뀌듯 때문에 녹아내리는
chu-un gyoureso bomeuro gyejori bakkwideut no ttemune noga nerineun jung
사르륵 사르륵 녹아내리는 사르륵 사르륵
sareureuk sareureuk noga nerineun jung sareureuk sareureuk
내가 바보라서 너밖에 모르는 나라서 그래서 다시 녹는
nega baboraso nobakke moreuneun naraso geureso dasi nongneun jung
 -- 

INDONESIAN TRANSLATION
Aku tahu betul ini sudah berakhir, seperti inilah bentuk perpisahan yang dikatakan oleh teman-teman
Aku mematikan telfonku, aku tahu aku akan melupakan seseorang seperti dirimu jika aku tahan selama beberapa hari
(Namun di dalam diriku)
Ada bisikan yang mengatakan bahwa tak ada lagi orang yang bisa kucintai sebesar cintaku padamu
(berputar kesana kemari)
Kembalilah padaku lagi, takkan ada yang terakhir
Seperti kebohongan, hatiku yang membeku kedinginan meleleh di depanmu
Karenamu hatiku meleleh seperti pergantian musim dari musim dingin ke musim semi
Tes.. tes… meleleh.. tes.. tes..
Lalu mengapa kau begitu? Apakah karena bosan? Kalau bukan, apakah aku membuat kesalahan?
(Mereka bilang pria-pria seperti itu)
Tak harus selalu berada di sisi mereka dan memperlakukan mereka dengan baik
(Apa yang harus kulakukan? Aku menyukaimu)
Meskipun aku marah, memakimu, dan membenci dirimu yang membuatku menangis..
Seperti kebohongan, hatiku yang membeku kedinginan meleleh di depanmu
Karenamu hatiku meleleh seperti pergantian musim dari musim dingin ke musim semi
gone is the winter, right?
Aku tak ingin melihat wajahmu menangis lagi
Seperti inilah perasaanku
Kalau saja aku bisa menyentuhmu,
Mungkin kau akan mengerti namun hal itu tak semudah kata-kata
Setiap kali kau melakukan itu, sudut hatiku hancur
Jangan menangis, ingatlah satu hal ini saja
you’re the only one babe it’s true
Seperti kebohongan, hatiku yang membeku kedinginan meleleh di depanmu
Karenamu hatiku meleleh seperti pergantian musim dari musim dingin ke musim semi
Tes.. tes… meleleh.. tes.. tes..
Akulah yang bodoh, aku meleleh lagi karena ku hanya tahu dirimu

--
KOSAKATA
끝나다 (kkeut’naeda): akhir, ujung
알다 (alda); tahu
친구 (chingu): teman
말하다 (marhada): mengatakan
이별 (ibyeol); perpisahan
공식 (gongshik): official, resmi
전활 꺼놨다 (jeonhwal kkeonwatta): mematikan ponsel
(myeot): berapa
(il): hari, satu
버티다 (beot’ida): bertahan
잊다 (itta): lupa
하지만 (hajiman): namun
속삭이다 (soksagida): berbisik
사람 (saram); orang
여기 (yeogi); di sini
저기 (jeogi): di sana
헤매다 (hemaeda): berkelana, menjelajah
돌아오다 (doraoda): kembali
마지막 (majimak): terkahir
춥다 (chupta): dingin
겨울 (kyeoul): musim dingin
(bom): musim semi
계절 (kyejeol):musim
바꾸다 (pakkuda); berganti
때문에 (ttaemune); karena
녹다 (nokta); meleleh
사르륵 사르륵 (sareureuk sareureuk): onomatopoeia untuk sesuatu yang meleleh, bisa diartikan suara tetesan
지겹다 (jigyeopta): bosan
잘못 (jalmot): salah
항상 (hangsang): selalu
(jal): baik, bagus
어떡해 (eotteohke); bagaimana
울리다 (ullida); membuat menangis
밉다 (mipta): benci
(yok): sumpah, maki, cerca, mengutuk
원망 (wommang): marah, menyalahkan
흐느끼다 (heuneukkida): bercucuran
모습 (moseub); wajah, penampilan
보다 (boda); melihat
- 싶다 (go shipta); ingin
닿다 (datta); menyentuh
아마 (ama): mungkin
알다 (alda): tahu
쉽다 (shwipta); mudah
- 않다 (ji anta); tidak
무너지다 (muneojida): hancur
켠에 (han k’yeone): sudut, tepi
울다(ulda); menangis
기억하다 (kieokhada): mengingat

thanks to  http://haerajjang.wordpress.com/


Dampak Begadang!

Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (GOT,GPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm! Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index).
Mereka menganggap bila pemeriksaan menunjukkan hasil index yang normal berarti semua OK. Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.
Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.

Penyebab utama kerusakan hati adalah:
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama
2. Tidak buang air di pagi hari
3. Pola makan yang tidak beraturan
4. Tidak makan pagi
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan
7. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit
8. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/ 5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan
Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya.


Sebab:
Malam hari pk 21.00 – 23.00:
Adalah pembuangan zat-zat tidak berguna / beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Malam hari pk 23.00 – dini hari pk 01.00:
Saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas

Dini hari pk 01.00 – 03.00:
Proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur

Dini hari pk 03.00 – 05.00:
De-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran

Pagi pk 05.00 – 07.00:
De-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.

Pagi pk 07.00 – 09.00:
Waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya.


Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 04.00 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah.  


Sebab itu, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang! Gunakan waktumu untuk istirahat yang cukup!


Asal Usul Kota Magelang

Dahulu kala Kerajaan Pajang dengan rajanya bernama Sultan Hadiwijaya. Sedangkan Kadipaten Jipang dipimpin olah Arya Penangsang. Kedua tokoh tersebut saling berselisih. Arya Penangsang dikenal sebagai orang yang sombong, karena keampuhannya. Perselisihan kedua tokoh tersebut mengakibatkan perang sehingga banyak korban berjatuhan dari kedua daerah.

Saat pertempuran itu terjadi, Hadiwijaya memberi kepercayaan kepada Danang Sutawijaya sebagai panglima perang. Danang Sutawijaya adalah anak angkat Sultan Hadiwijaya. Danang sebagai senopati perang didampingi oleh Ki Gede Pemanahan.

Dengan semangat yang tinggi dan bekal senjata tombak Kyai Pleret, mereka berdua pergi melaksanakan perintah Sultan Hadiwijaya ke medan perang. Mereka beserta rombongan agar selamat dalam medan perang, dianjurkan tidak melalui sungai atau menyeberangi sungai. Karena kelemahan mereka terdapat pada air atau sungai, yang dapat mengakibatkan kekalahan.
Ketika peperangan terjadi, Arya Penangsang tewas oleh Danang Sutawijaya dengan tombak Kyai Pleret. Dengan tewasnya Arya Penangsang anak buahnya menjadi kalang kabut. Maka menanglah pihak Danang Sutawijaya. Sutawijaya didampingi Ki Gede Pemanahan beserta seluruh pasukannya kembali ke Pajang dengan membawa kemenangan. Gembiralah hati Sultan Hadiwijaya mendengar laporan kemenangan dari Sutawijaya. Sebagai balas jasa, atas keberhasilan Sutawijaya, maka Sultan menghadiahkan tanah di daerah hutan Mentoak kepada mereka berdua.
Sejak saat itu Sutawijaya dan Ki Gede Pemanahan mulai mengubah hutan Mentoak dan membangunnya menjadi sebuah kerajaan. Maka berdirilah kerajaan Mataram. Dengan rajanya Danang Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati. Kerajaan Mataran di bawah pemerintahan Panembahan Senopati menjadi sebuah kerajaan besar yang mempunyai pengaruh luas.
Kemudian muncullah niat Panembahan Senopati untuk memperluas wilayah kerajaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Panembahan Senopati minta pendapat kepada Ki Gede Pemanahan. Nasihat yang diberikan Ki Gede Pemanahan yaitu memperkuat bala tentaranya sehingga dapat digerakkan untuk menaklukkan wilayah bagian lain.
Langkah pertama yang ditempuh yaitu membuka daerah membuka daerah hutan di Kedu. Konon Hutan Kedu tersebut masih merupakan semak belukar yang masih angker. Karena tempat tersebut tidak pernah dikunjungi manusia. Menurut kepercayaan masyarakat setemppat, Hutan Kedu itu merupakan kerajaan Jin dengan rajanya bernama Jin Sepanjang. Untuk menghadapi segala kemungkinan, maka ditunjuknya Pangeran Purbaya sebagai Senopati perang.
Hari yang ditentukan telah tiba untuk membuka hutan Kedu. Pangeran Purbaya beserta rombongan dengan membawa pusaka kerajaan Mataram, untuk membuka hutan Kedu. Tatkala hutan Kedu mulai dibuka, dan masuklah bala tentara Mataram untuk mengobrak-abrik hutan tersebut murkalah raja Jin Sepanjang. Raja Jin Sepanjang memerintahkan pasukannya untuk menggempur bala tentara pimpinan Pangeran Purbaya. Maka terjadilah pertempuran hebat antara pasukan kerajaan Mataram melawan pasukan kerajaan Jin. Akhirnya bala tentara Jin terpukul mundur. Raja Jin Sepanjang melarikan diri dan lolos dari kepungan pasukan Mataram. Desa hutan Kedu yang sudah dapat dikuasai olah pasukan Mataram, sebagai desa yang indah pemandangannya, subur tanhnya, dan damai penduduknya. Dalam desa tersebut hiduplah seorang petani bernama Kyai Keramat dan istrinya bernama Nyai Bogem. Sedangkan anaknya bernama Rara Rambat. Rara Rambat sebagai seorang gadis yang rupawan. Mereka bertiga hidup tenteram di desa tersebut.
Pada suatu hari Rara Rambat dan pengasuhnya mencari dedaunan dan berbagai bunga di sepanjang jalan hutan, untuk dijadikan obat-obatan. Karena asyiknya, mereka tak menyadari bajwa di hadapannya telah berdiri seorang pemuda tampan. Rara Rambat dan pengasuhnya terkejut, bahwa di depannya ada seorang pemuda. Jejaka itu pendamping Pangeran Purbaya. Ia tertinggal oleh pasukan bala tentara Mataram tatkala menyerang bala tentara jin.
Terjadilah dialog antara kedua remaja tersebut. Bertanyalah jejaka tersebut: “Siapakah engkau ini berdua di dalam hutan?” Jawab Rara Rambat: “Aku adalah Rara Rambat, rumahku ada di dalam hutan ini.” Berkatalah jejaka tersebut: “Aku adalah Raden Kuing, anggota pasukan bala tentara Mataram.” Semenjak percakapan itu, Raden Kuning terpikat oleh kecantikan Rara Rambat. Kemudian diungkapkannya isi hati Raden Kuning kepada Rara Rambat. Mendengar ucapan Raden Kuning, malu hati Rara Rambat.

Larilah Rara Rambat menuju rumahnya. Peristiwa tersebut diceritakan kepada orang tuanya yaitu Kyai Keramat dan Nyai Bogem. Kedua orang tuanya gembira sekali mendengar kejadian yang diceritakan anaknya. Melihat Rara Rambat lari meninggalkannya, Raden Kuning mengikuti dari belakang. Sampailah Raden Kuning di rumah orang tua Rara Rambat.
 
Waktu bertemu dengan orang tua Rara Rambat, mereka saling memperkenalkan diri. Tak lama kemudian, Raden Kuning meyatakan maksudnya untuk meminang Rara Rambar. Orang tua Rara Rambat senang sekali mendengar maksud Raden Kuning untuk meminang anaknya. Mereka sangat gembira akan mempunyai menantu seorang pangeran dari Kerajaan Mataram. Sesudah pernikahan dilangsungkan Mataram berhasil memporak-porandakan kerajaan Jin yang bersemayam di Hutan Kedu. Raja Jin Sepanjang berusaha membalas dendam. Dicarinya jalan bagaimana ia dapat menggempur pasukan kerajaan Mataram.
Raja Jin Sepanjang mempunyai cara dengan menyamar sebagai manusia dengan nama Sonta. Sonta pergi ke rumah Kyai Keramat untuk dapat mengabdi kepadanya. Tentu saja Kyai Keramat menerimanya. Ia tidak melihat sikap keangkuhan Sonta. Dan juga tidak diketahuinya bahwa Sonta itu jelmaan Jin.Senang hati Sonta dikabulkan permintaannya. Niat jahat Sonta untuk membalas dendam mulai dilaksanakan. Dengan kesaktiannya, ia menyebarkan penyakit, sehingga muncullah wabah di desa tersebut. Kesengsaraan rakyat di desa itu tak terperikan, juga menimpa pasukan Mataram. Banyak penduduk menjadi sedih dan meninggal. Bahkan pasukan tentara Mataram banyak yang meninggal dunia karena terserang wabah.
Akhirnya malapetaka yang melanda pedesaan tersebut diketahui juga oleh Pangeran Purbaya. Gelisahlah hari Pangeran Purbaya. Maka melaporlah Pangeran Purbaya kepada Panembahan Senopati. Setelah mendengar laporan dari Pangeran Purbaya, Panembahan Senopati meninggalkan singgasana menuju ke kamar pertapaannya. Di tempat tersebut Panembahan Senopati mengadakan kontak dengan Nyai Roro Kidul dan minta nasihat apa yang perlu dilakukan setelah terjadi malapetaka di desa tersebut. Sesudah selesai bertapa, keluarlah Panembahan Senopati menyampaikan nasihat yang diterima dari Nyai Roro Kidul kepada Pangeran Purbaya.

Pada waktu itu Sonta sedang menikmati balas dendamnya dengan senang hati. Sonta merasa gembira karena telah berhasil menyengsarakan pasukan Mataram dari penduduk desa tersebut. Bagi Kyai Keramat yang lagi menikmati istirahatnya, agak terkejut melihat Pangeran Purbaya beserta pengiringnya datang di rumahnya. Pangeran Purbaya memberitahukan bahwa kedatangannya ialah bermaksud memberi tahu bahwa pembuat malapetaka di desa itu adalah Sonta, abdi Kyai Keramat. Tentu saja Kyai Keramat gugup mendengar pemberitahuan dari Pengeran Purbaya. Menurut Kyai Keramat, Sonta itu seorang abdi yang lugu, yang tidak mempunyai keistimewaan.
Mendengar pembicaraan Pangeran Purbaya dengan Kyai Keramat tersebut, Sonta lari meninggalkan rumah Kyai Keramat. Kepergian Sonta itu diketahui Kyai Keramat dari bayang-bayang Sonta. Dikejarnya Sonta. Sesampai di suatu tempat terjadilah adu kekuatan antara Sonta dan Kyai Keramat. Ternyata Sonta itu penyamaran dari Jin Sepanjang. Dan Sonta lebih sakti daripada Kyai Keramat. Maka tewaslah Kyai Keramat. Sedang Raja Jin Sepanjang atau Sonta kabur meninggalkan tempat itu. Pangeran Purbaya mengetahui perkelahian antara dua orang sakti tersebut, tidak dapat mencegahnya. Akhirnya jenazah Kyai Keramat dimakamkan di tempat perkelahian itu. Dan tempat tersebut sampai sekarang dinamai Desa Keramat. Nyai Bogem melihat mayat suaminya, marahlah ia mengejar Sonta yang melarikan diri ke arah timur. Ternyata Nyai Bogem dapat mengejar Sonta di suatu tempat. Terjadilah pertempuran antara Sonta dan Nyai Bogem. Karena kesaktian Sonta yang tidak tertandingi, tewaslah Nyai Bogem. Pangeran Purbaya memerintahkan agar mayat Nyai Bogem dimakamkan di tempat pertempuran itu. Sampai sekarang tempat tersebut dinamai Desa Bogeman.
Melihat peristiwa beruntun, yaitu kematian Kyai Keramat dan Nyai Bogem maka Pangeran Purbaya memerintahkan Tumenggung Mertoyuda untuk membinasakan Sonta. Dalam pertempuran antara Sonta dan Tumenggung Mertoyuda, ternyata Sontalah yang unggul dalam pertempuran tersebut. Tewaslah Tumenggung Mertoyuda. Kemudian Pangeran Purbaya, memerintahkan agar jenazah Mertoyuda dimakamkan di tempat pertempuran tersebut. Maka desa tersebut dinamai Mertoyuda.
Kematian demi kematian terjadi, sampai Tumenggung Mertoyuda bernasib naas di tangan Sonta. Hal itu membuat perasaan Raden Krincing tersinggung sebagai salah satu Senopati andalah kerajaan Mataram. Raden Krincing bersikeras ingin membinasakan Sonta. Pertempuran terjadi, Sonta tidak dapat dikalahkan. Tewaslah Raden Krincing.
Pangeran Purbaya sedih hatinya melihat kejadian tersebut. Untuk mengenang jasa Raden Krincing, Pangeran Purbaya memerintahkan jenazahnya dimakamkan di tempat itu. Dan tempat tersebut dinamai Desa Krincing hingga kini. Berbagai kejadian yang dialami dan dilihat Pangeram Purbaya, membuat Pangeran Purbaya marah besar. Kemudian Pangeran Purbaya memerintahkan pasukannya untuk membinasakan Sonta. Dengan segala kekuatan, Sonta terus menghindar masuk dalam hutan. Meskipun Sonta menghindar, pasukan Mataram terus melacaknya.
 
Dengan menakjubkan Pangeran Purbaya bisa melihat Sonta dari ketinggian pohon besar. Dihajarnya Sonta hingga jajtuh terjerembab ke tanah. Pertempuran hebat terjadi. Ternyata Pangeran Purbaya memiliki kesaktian yang lebih hebat dari Sonta. Tatkala Sonta tewas, kemudian menjelma kembali menjadi Raja Jin Sepanjang. Oleh Pangeran Purbaya, daerah pertempuran itu dinamakan Desa Santan.
 
Jin Sepanjang terus didesak oleh bala tentara Mataram. Timbullah pertempuran lagi yang sangat dasyat. Akhirnya Jin Sepanjang tewas oleh Pangeran Purbaya. Tiba-tiba hutan menjadi gelap semua bersamaan dengan matinya Jin Sepanjang. Sedikit semi sedikit hutan yang semula gelap menjadi terang kembali bersama dengan hilangnya Jin Sepanjang. Hilang Jin Sepanjang kemudian menjadi sebatang tombak. Pangeran Purbaya tidak berminat memiliki tombak bertuah karena jelmaan dari Jin Sepanjang yang berwatak tidak baik. Kemudian Pangeran Purbaya memerintahkan prajurit untuk memanam tombak tersebut di tempat itu juga. Tempat tersebut dinamai Desa Sepanjang. Ketika pengepungan yang dilakukan pasukan Mataram terjadi Sonta dan karena rapatnya maka dikatakan “tepung gelang”, karena mengepung rapat seperti gelang. Pangeran Purbaya menyebut tempat terjadinya pengepungan bernama “Magelang”. Sekarang menjadi kota dagang yang maju dengan nama “Magelang”.